Selasa, 22 April 2014


Malam ini ada aroma rindu. Baunya menyengat sekali.
Setelah setahun lebih menahan diri untuk tidak menulis, malam ini akhirnya aku kalah
sesuatu yang selama ini sengaja ditahan, akhirnya meluber tak terbendung lagi

Kemana selama ini kusembunyikan air mata?
Kemana kusembunyikan rindu dan kesepian itu?
Kemana kusembunyikan banyak kekhawatiran dan ketakutan?

Seharusnya aku tidak perlu mencintamu sebesar ini
Tapi ini ternyata di luar kendaliku
Kau tahu doa tersungguhku?
Ialah meminta pada Sang Maha untuk mencabut segala rasaku akan mu
Karena ini tak lagi seharusnya ada
Tapi Ia seolah tuli, Ia seolah buta, Ia seolah tak menyaksikan
Padahal aku sadar sekali akan campur tanganNya dihidupku selama ini sampai detik ini
Aku meyakini dengan sangat dan merasakannya sungguh
Tapi kenapa untuk hal ini Ia seolah diam
Akupun tak pernah tahu apa maksud Nya
Aku pikir sang waktu yang akan menjawab semuanya
Waktu dengan segala prosesnya yang akan membantuku keluar dari jebakan perasaan yang tak lagi bertuan ini
Tapi ternyata waktu begitu angkuh dan sombong
Dan waktu tenyata tidak sehebat itu
Waktu ternyata tak cukup mampu mengikis rasa
Apalagi jika rasa itu adalah sejatinya
Lalu akan aku bawa kemana hati ini
Hati yang masih utuh mencintaimu
Tak berkurang dimakan waktu
Satu tahun lagi, 2 tahun lagi?
Ya Tuhan, belum cukupkah satu tahun lebih penyiksaan ini?
Berapa banyak malam-malam yang kuhabiskan menangis sepi
 terjebak dalam siluet-siluet masa lalu tentang aku dan kamu yang pernah menjadi kita
Dan kamu?
Entah sudah berapa lama aku lengkap terhapus dari memory mu
Sementara aku?
Aaaah, tidak semestinya cinta ini sebesar ini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar