Malam ini ada aroma
rindu. Baunya menyengat sekali.
Setelah setahun
lebih menahan diri untuk tidak menulis, malam ini akhirnya aku kalah
sesuatu yang selama ini sengaja ditahan, akhirnya meluber tak terbendung lagi
Kemana selama ini
kusembunyikan air mata?
Kemana kusembunyikan
rindu dan kesepian itu?
Kemana kusembunyikan
banyak kekhawatiran dan ketakutan?
Seharusnya aku tidak
perlu mencintamu sebesar ini
Tapi ini ternyata di
luar kendaliku
Kau tahu doa
tersungguhku?
Ialah meminta pada
Sang Maha untuk mencabut segala rasaku akan mu
Karena ini tak lagi
seharusnya ada
Tapi Ia seolah tuli,
Ia seolah buta, Ia seolah tak menyaksikan
Padahal aku sadar
sekali akan campur tanganNya dihidupku selama ini sampai detik ini
Aku meyakini dengan
sangat dan merasakannya sungguh
Tapi kenapa untuk
hal ini Ia seolah diam
Akupun tak pernah
tahu apa maksud Nya
Aku pikir sang waktu
yang akan menjawab semuanya
Waktu dengan segala
prosesnya yang akan membantuku keluar dari jebakan perasaan yang tak lagi
bertuan ini
Tapi ternyata waktu
begitu angkuh dan sombong
Dan waktu tenyata
tidak sehebat itu
Waktu ternyata tak
cukup mampu mengikis rasa
Apalagi jika rasa
itu adalah sejatinya
Lalu akan aku bawa
kemana hati ini
Hati yang masih utuh
mencintaimu
Tak berkurang
dimakan waktu
Satu tahun lagi, 2
tahun lagi?
Ya Tuhan, belum
cukupkah satu tahun lebih penyiksaan ini?
Berapa banyak
malam-malam yang kuhabiskan menangis sepi
terjebak dalam siluet-siluet masa lalu tentang
aku dan kamu yang pernah menjadi kita
Dan kamu?
Entah sudah berapa
lama aku lengkap terhapus dari memory mu
Sementara aku?
Aaaah, tidak
semestinya cinta ini sebesar ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar