Sabtu, 27 Agustus 2011

Wadah Hati

masalah dalam hidup seperti garam...
rasa 'asin' yang dialami tergantung dari besarnya kalbu yang menampung.
supaya tidak terlalu menderita, janganlah jadi segelas air, karena segelas air yang diberi segenggam garam akan terasa sangat asin. oleh karena itu, jadikan kalbu di dalam dada sebesar danau.
Berlapang dadalah, niscaya memanggul beban apapun tidak akan terasa berat.
semua hal tergantung kepada diri kita sendiri, bukan pada masalah yang terjadi.
Masalah yang sama akan berbeda hasilnya jika dihadapi dengan cara yang berbeda.
maka, mari berlapang dada...

Jumat, 26 Agustus 2011

Lonelly


Did you ever feel lonely? You already know that loneliness is too cruel to be compared.
Find one who is beside. Did you ever try to ask them?
Everyone feels equally lonely and need the world’s sympathy.
Hope for everyone’s pity. Everyone has the same desire.
Oh ! Who makes your tear fall down? S0, sing lullabies all night and send by leaving with the wind for you.
Friend, life is still full of hope. Friend. Why are you always sad and depressed?
Life is contained of stories for seeking.
You realize by your own part of mind.
So, think it over till getting deeply profound.
Why are you still sad and painful?
Find for wider world and how far you are searching for?
can’t even reach half of way. Friend feels lonely, me too.
Who feels sad? We console.
Who makes you worst? We don’t care.
Who make your tear fall down? S0, sing lullabies all night and send by leaving with the wind for you.
Friend, life is still full of hope.
Friend. Why are you always sad and depressed?
Life is contained of stories for seeking.

Masih Sering Terlupa


Masih sering terlupa
Tuesday, September 28, 2010
7:39 PM
Dalam banyak peristiwa, aku sering kali tanpa sengaja melukai seseorang  yang seharusnya sangat-san gat tidak boleh untuk dilukai. Aku masih terlalu sering bertindak sesuka ku, semauku. Tanpa sadar bahwa ada orang lain yang sedikit banyak akan merasakan dampak kelakuanku bakhan untuk urusan ku sendiri. Rasanya aku harus sadar bahwa juga ada orang lain yang berhak atas diriku selain aku dan diriku sendiri. Apa yang aku lakukan semau ku, terkadang tanpa sadar telah merampas hak sesorang walaupun aku  merasa tidak sedang merampas apapun dari siapapun. Aku lagi lagi terlupa dan membutuhkan obat pengingat dosis tinggi agar aku tak lagi dan lagi melakukan kesalahan yang sama. Bahwa ternyata aku mempunyai orang-orang yang terakses ke diriku dan aku harus selalu ingat itu. Aku bukan lah aku dan diriku sendiri. Aku tidak bisa hidup di duniaku sendiri, melakukan apapun yang cukup aku yang perlu tahu  dan lupa terhadap orang-orang yang terakses dengan ku. Karena keautisan ku, aku merasa telah banyak melukai sekarang. Tapi beruntung, aku masih bisa tersadar pada titik ini, jika tidak aku tak tahu sampai kapan aku akan terus tanpa sadar melukai.

Satu Jalan yang Hilang


Pada banyak persimpangan, ada satu jalan yang hilang. Jalan menuju hati. Jalan yang walaupun setapak tapi mendamaikan langkah kaki. Aku tahu aku tak pernah sempurna melangkah. Aku hanyalah lilin lemah, kecil, redup. Bahkan aku sering dihantui ketakutan-ketakutan jika sang angin mempermainkan nyala ku hingga akhirnya terpadam. Kadang aku merasa sudah padam dalam kenyalaan yang amat lemah ini. Kemana perginya cahaya ku. Ada jalan yang mulai alpa ku lewati. Atau mungkin  walaupun tetap aku lewati, aku merasa tak lagi bernyawa saat berjalan disana. Ada yang hilang. Benar-benar ada yang hilang. Entah lah. Aku butuh mencari jalanku yang hilang itu sekarang.