Rabu, 17 April 2013

Rasa sakit tidak pernah bertahan lama. Memang membutuhkan waktu untuk menetralkan dan menawarkan rasa sakitnya. Tapi percayalah, lebih baik berada pada pijakan yang berayun dari pada pijakan yang tampak tenang tapi tak pernah membawamu pada tepian.


Tulisan yang tertunda

Ini seperti drama. tapi ini bukan drama, sungguh...
aku yang masih menginginkanmu tetapi berulangkali menolak ketika kau memintaku kembali bersisian denganmu.
bukan berarti aku tidak mau atau tidak mencintaimu, tapi tolong singkirkan dulu belati yang kamu sembunyikan dibalik sayapmu itu. aku terluka setiap kali ada disana.
Bukankah aku sudah mencobanya berulang kali? tapi ternyata tetap tidak mampu. Lalu kenapa bukan kamu saja yang mulai memerankan lakonmu? singkirkan belati itu!
tidakkah kamu mengerti? aku harap kamu singkirkan belati itu, bukan malah pergi bersamanya.


akhirnya diposting juga, setelah sekian lama menahan diri untuk tidak menuliskan apapun sejak hari itu.

Aku masih disini

Dua tahun setengah bukan waktu yang sebentar, kita tidak perlu mengulangi drama yang sama dan sakit yang itu-itu saja, untuk apa?putus bukan berarti berhenti untuk saling mencintai. kita hanya berhenti untuk saling menyakiti. itu saja.
aku tetap mencintaimu, pasti.
berjalanlah sayang, stok kebahagiaan yang bisa aku berikan sudah habis. temukan kebahagiaanmu yang baru ya. pergi dan berlarilah mengejarnya. aku akan terus melihatmu dari kegelapan lorong ini. dan ketika aku yakin kamu sudah mendapatkan kebahagiaan barumu, aku pun akan pergi dan mencoba menyusul mencari kebahagiaan buatku juga walaupun mungkin akan tertatih. tidak mengapa, yang terpenting, kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga. aku iklhas, sungguh...

Selamat Datang (kembali)

Fiuuuuh, akhirnya aku kembali berlabuh kesini.
Apa kabar sayang? lama tidak melihat dan menyentuhmu membuat ada perasaan lain yang meletup-letup dibalik dada ketika pertama kali aku kembali melihat dan menyentuhmu lagi.
Aaah, kamu pasti merasa senyap semenjak aku disibukkan dengan banyak hal diluar kamu ya? tapi tenanglah, sekarang aku sudah kembali walaupun masih belum yakin dengan kata-kata ku sendiri, apakah benar-benar kembali ataukah hanya berkunjung sebentar lantas pergi lagi untuk waktu yang entah berapa lama.
aaah...aku rindu
rindu menumpahkan perasaan yang meletup-meletup, rindu bergelayut manja pada kata-kata, mengeja iba, mengupas kenangan, mengulum harapan, aku rindu segala kegilaan yang hanya bisa aku buat disini, bersamamu.
kamu belum bosankan menampung serba-serbi serpihan kata-kataku? aku harap begitu, walaupun hanya sisi-sisi melankolis yang kerap aku bawa kesini. tapi biarlah...
aaah, kamu memang selalu menjadi tempat yang nyaman untuk pulang.